Sumber: www.airkali.net
Tahukah kamu? Air tanah di Jakarta sudah di sedot secara berlebihan. Dengan penduduk 10 juta lebih dan kebutuhan standar rata-rata 150 L per orang per hari, setiap tahun total kebutuhan air bersih seluruh warga Jakarta adalah sebesar 547,5 juta m3. Padahal PDAM hanya sanggup menyediakan 54%-nya. Sementara sisanya dipenuhi secara mandiri oleh tiap rumah tangga dari air tanah. Artinya total sebanyak 251,8 juta m3 air tanah disedot warga Jakarta setiap tahunnya. Padahal sesuai potensi air tanah dan kapasitas isi ulangnya, hanya 186,2 juta m3 air tanah yang sebenarnya dapat dimanfaatkan setiap tahun.
Memang apa akibatnya kalau air tanah disedot berlebihan? Tentu saja akan mengakibatkan cadangan air tanah Jakarta terus berkurang. Apa kamu pernah memperdalam sumur di rumah, supaya dapat air yang lebih banyak dan bersih? Nah itu tanda-tanda cadangan air tanah sudah berkurang. Kita sudah diambang krisis air bersih. Beberapa wilayah bahkan sudah merasakan kesulitan air bersih. Kalau terus saja disedot, wilayah yang kesulitan air bersih lama-lama ya semakin meluas. Selain itu, muka tanahnya juga bisa ikut turun loh...
Wuih kebayang deh tiap kali hujan, Jakarta tenggelam karena banjir!
Sumber: bebasbanjir2025.wordpress.com
Simple sih sebenarnya, kita bisa membuat penampungan air hujan, cara
ini cukup sederhana karena tinggal menampung air hujan ke bak atau tong.
Dengan begitu secara nggak langsung kita memberikan contoh penyediaan
air baku mandiri dengan menampung air hujan. Walaupun bakal habis dalam
waktu singkat.
Tidak usah memikirkan cara yang rumit, kita
pakai cara yang sederhana saja. Siapkan wadah penampungan. Bisa membuat
bak, seperti bak mandi atau drum plastik. Tempatkan di bawah talang air,
untuk menampung air hujan yang mengalir dari atap. Seberapa besar bak
atau drum yang harus ditempatkan? Sesuaikan saja dengan kebutuhan dan
selera. Untuk menyaring air hujan, tempatkan jaring kawat atau kain
kasa, di permukaan bak atau drum. Kemudian taburkan batu- batu koral di
atas jaringnya. Batu koral berperan sebagai penyaring air hujan, sebelum
ditampung. Kalau Anda punya budget lebih, Anda bisa membuat filter
serupa filter air kolam. Jadi air hujan bisa tersaring dengan baik.
Dengan demikian, air hujan siap di gunakan.
Supaya mudah untuk
mengambil air dari wadah penampungan, buat saluran dengan pipa, dari
wadah ke luar. Lengkapi juga dengan keran. Sebaiknya, manfaatkan air
hujan yang sudah ditampung untuk keperluan- keperluan non konsumsi.
Tidak disarankan memanfaatkannya untuk air minum, karena diperlukan
penelitian lebih lanjut apakah air hujan aman dikonsumsi atau tidak.
Satu lagi, jangan lupa juga untuk menutup rapat dan menguras penampungan
air secara teratur. Supaya tidak jadi sarang nyamuk demam berdarah.
Ayo.. Hemat Air !
Coba bayang kan sehari saja kita tidak punya air? Pasti sudah
memusingkan kepala. Apalagi berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.
Nggak kebayang deh. Namun faktanya, banyak daerah di Indonesia yang
sudah kekurangan pasok-an air bersih. Misalnya di Jakarta. Air memang
bisa dibilang kebutuhan pokok sekaligus sahabat di rumah dan dimana
saja. Air bermanfaat bukan hanya untuk suplai cairan di tubuh kita
tetapi juga diperlukan saat menghadapi barang-barang kotor yang harus
dicuci. Tak cukup bersih rasanya bila kita membersihkan barang tanpa
mencucinya dengan air. Tetapi yang harus diingat, walaupun semuanya
membutuhkan air bersih, tentu tidak berarti air di dalam rumah boleh
diboroskan.
Sumber: www.ampl.or.id
Contoh simpelnya, bila kita sehari-hari menggunakan PAM, menghemat air ber-arti menghemat uang alias isi dompet. Bila menggunakan sumur pompa listrik, menghemat air berarti juga menghemat penggunaan listrik yang akhirnya memperkecil biaya listrik. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menghemat penggunaan air di rumah. Menurut Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
1. Bila menggunakan mesin cuci, gunakan kapasitas penuhnya. Dengan begitu, air yang digunakan bisa lebih efisien. Disarankan juga menggunakan mesin cuci pakaian yang otomatis sehingga mampu menghemat air lebih banyak. Mencuci dalam jumlah banyak akan lebih hemat air dari pada sedikit, tetapi sering. Jika tidak menggunakan mesin cuci, jangan membilas langsung dibawah kran, tapi tampunglah air dalam ember untuk membilas.
2. Gunakan air seperlunya. Bukan berarti pelit air dan akhirnya tidak bersih. Misalnya, jangan mandi dalam waktu yang lama. Bila menggunakan shower (pancuran), gunakan pancaran yang lemah karena bisa menghemat berliter-liter air tiap menitnya. Memang, mandi dengan pancaran air yang kencang dan banyak bagi sebagian orang terasa lebih mantap dan menyegarkan. Tapi, air yang dipancarkan juga banyak dan bisa berlebihan. Memasang pancuran air di kamar mandi lebih hemat daripada menggunakan gayung air terlebih dengan cara berendam. Penggunaan pancuran tiga kali lebih hemat dari pada menggunakan gayung atau berendam.
3. Jangan biarkan air terus ngocor dari ledeng atau toilet yang bocor. Segera perbaiki. Manfaatkanlah air secara optimal, selalu merawat dan tidak membiarkan jalur pipa bocor. Perbaiki segera jika terdapat kebocoran instalasi pipa air minum di rumah Kita, kebocoran satu tetes air dapat mencapai 2.400 galon air dalam setahun. Membiarkan kran air menyala terus ketika kita sedang menyikat gigi, cuci muka, atau bercukur, mencuci piring dan lainnya sangat boros air. Satu menit membiarkan kran air terbuka, setidaknya 5 liter air terbuang percuma.
4. Dalam kegiatan sehari-hari di rumah tangga, jangan biarkan air terbuang begitu saja bila masih bisa digunakan. Misalnya, bila Anda mencuci buah atau sayuran dengan air keran yang mengalir tampunglah airnya. Gunakan air itu untuk menyiram tanaman. Begitu pula air akuarium saat ingin mengurasnya. Cucuran air hujan dari talang bisa ditampung atau diarahkan pada pohon-pohon dan ta-naman.
5. Gunakanlah ember penampung air ketika sedang mencuci mobil atau motor, sehingga tidak menghambur-hamburkan air yang terus mengucur dari selang. Kalaupun tetap ingin menggunakan selang, matikan air saat menyabun dan baru nyalakan saat akan membilas. Seperempat jam menutup kran saja akan turut menghemat puluhan liter air. Selain itu, disarankan tidak menggunakan air bersih ketika menyiram halaman atau tanaman. Gunakanlah limbah air rumah tangga yang tidak terlalu kotor. Bila Anda menggunakan sprinkler untuk menyiram taman atau kebun, pastikan alat itu menyirami tanamannya, bukan jalanan atau bagian yang tak membutuhkan penyiraman.
6. Upayakan untuk membuat sumur resapan air di tempat tinggal Kita untuk mengganti air yang Kita konsumsi. Hindari menghabiskan semua lahan pekarangan dengan disemen, ini untuk mempertahankan air hujan dapat meresap langsung kedalam tanah. Selain sumur resapan, ada baiknya membuat biopori untuk mencegah banjir dan menjaga kelangsungan lingkungan di sekitar.
7. Perbaiki persepsi dan pola pikir kita tentang air bersih. Jangan berpikir kita mampu membeli air atau membayar listrik dari pompa air berapapun yang kita gunakan. Air seakan-akan tersedia gratis. Padahal air semakin lama semakin langka dan kita butuh banyak biaya untuk penyediaan air bersih. Menghemat air bersih juga berarti menyelamatkan masa depan air, lingkungan dan masa depan anak cucu kita sendiri.
Nah, tentu saja masih banyak hal yang dapat Kita
lakukan untuk menambah tips berhemat air bersih. Selain berandil
menyelamatkan lingkungan, penghematan air juga berdampak positif
terhadap pengeluaran rutin Kita untuk membayar tagihan air atau listrik.
Coba kita membayangkan bagaimanakah keadaan bumi pada masa yang akan datang, apa yang akan kita wariskan buat anak dan cucu kita di masa depan? Pasti dipikiran kita dunia akan semakin Modern, teknologi semakin maju, atau mungkin semua alat Doraemon sudah tercipta semua. Namun, semua yang kita bayangkan mungkin dapat bertolak belakang, ketika "AIR" sebagai sumber kehidupan telah semakin langka. Seandainya pintu masa depan Doraemon itu ada, mungkin manusia yang hidup di masa depan akan memberi gambaran, jika kita tidak menjaga dan menghemat air dari sekarang. Anak dan cucu kita di masa depan akan mengirim pesan kepada kita.
Pesan Dari Masa depan
"Aku baru berusia 50 tahun, tapi penampilanku seperti seseorang berumur 85 tahun. Aku menderita gangguan ginjal serius,karena aku tidak minum cukup air. Aku takut aku tidak punya banyak waktu lagi untuk hidup. Aku adalah salah satu orang tertua di masyarakat ini.
Aku ingat ketika aku masih anak berumur 5 tahun, Semuanya tampak berbeda. Ada banyak pohon di taman, rumah dengan kebun yang indah, dan aku bisa menikmati mandi selama setengah jam. Saat ini kami menggunakan handuk dengan minyak mineral untuk membersihkan kulit kami. Sebelumnya, wanita memiliki rambut yang indah. Sekarang, kami harus mencukur kepala untuk menjaganya tetap bersih tanpa menggunakan air. Lalu, ayahku dulu mencuci mobilnya dengan air yang keluar dari selang. Sekarang, anakku tidak percaya bahwa air dapat digunakan dengan cara seperti itu.
Aku ingat bahwa dulu ada peringatan HEMAT AIR ! di poster-poster , radio dan TV , tapi tidak diperhatikan. Kami pikir air akan selalu tersedia untuk selamanya. Sekarang, semua sungai, danau, waduk dan lapisan air bawah tanah kering atau terkontaminasi. Industri hampir berhenti dan pengangguran mencapai proporsi yang dramatis.
Desalinasi tanaman merupakan sumber utama tenaga kerja, dan pekerja menerima sebagian dari gaji mereka dalam bentuk air minum. Serangan bersenjata di jalanan untuk satu jerigen air sangat umum terjadi. dan 80% makanan saat ini adalah sintetik.
Sebelumnya, jumlah yang direkomendasikan untuk minum air untuk orang dewasa adalah 8 gelas per hari. Saat ini, aku hanya diperbolehkan minum setengah gelas per hari. Kami sekarang harus mengenakan pakaian sekali pakai, dan ini meningkatkan jumlah sampah.
Kami menggunakan septic tank sekarang, karena sistem pembuangan limbah tidak bekerja karena kurangnya air. Tampilan luar dari populasi sungguh mengerikan: berkerut, tubuh kurus karena dehidrasi, penuh luka yang disebabkan oleh radiasi ultra violet yang sekarang lebih kuat tanpa perisai pelindung dari lapisan ozon. Kanker kulit, infeksi gastrointestinal dan saluran urine adalah penyebab utama kematian. Karena pengeringan yang berlebihan kulit orang-orang muda yang berusia 20 tahun terlihat seperti 40 tahun.
Ilmuwan menginvestigasi, tetapi tidak ada solusi untuk masalah ini. Air tidak dapat diproduksi, oksigen juga terdegradasi akibat kurangnya pepohonan dan vegetasi, dan kapasitas intelektual generasi baru sangat terganggu. Morfologi spermatozoa pada pria telah berubah banyak. Akibatnya, bayi dilahirkan dengan defisiensi, mutasi dan kelainan bentuk fisik.
Pemerintah mengharuskan kami membayar udara yang kami hirup, 137 m3 per hari untuk setiap orang dewasa. Orang-orang yang tidak mampu membayar akan diusir dari "zona yang berventilasi" zona berventilasi berupa paru-paru mekanik yang sangat besar dengan tenaga matahari. Udara tidak berkualitas baik, tapi setidaknya orang bisa bernapas.
Di beberapa negara, di mana masih ada beberapa zona hijau dilintasi oleh sungai, tempat ini dijaga oleh tentara bersenjata berat. Air menjadi harta yang sangat didambakan, lebih berharga daripada emas dan berlian. Di mana aku tinggal, tidak ada pepohonan, karena jarang sekali hujan. Ketika terjadi presipitasi, itu adalah hujan asam. Musim telah terpengaruh oleh uji atom dan oleh kontaminasi dari polusi industri abad ke-20 .
Kami telah diperingatkan untuk menjaga lingkungan, tapi tak ada yang peduli.
Anakku bertanya: Ayah! Mengapa tidak ada air? Kemudian, aku merasakan ada yang mengganjal di tenggorokanku! Aku tak bisa menahan rasa bersalah, karena aku termasuk pada generasi yang berkontribusi menyebabkan kerusakan lingkungan Sekarang anak-anak kami harus membayar harga yang sangat tinggi!
Aku sangat percaya bahwa dalam waktu yang singkat kehidupan di bumi tidak akan bertahan lagi, kerusakan alam saat ini mencapai tahap yang tidak dapat diubah. Bagaimana aku ingin kembali dan membuat manusia mengerti bahwa kita masih punya waktu untuk menyelamatkan Planet Bumi kita".
Akhirnya, dampak kelangkaan air bersih memang benar-benar tidak dapat diabaikan. Apalagi, jika kita mengetahui betapa bahayanya dampak yang dapat ditimbulkan oleh ketidaktersediaan air bersih di muka bumi, baru kita akan sadar betapa pentingnya menjaga keberadaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup. Melihat dampaknya yang tidak bisa dianggap sepele tadi, akan lebih baik jika sejak saat ini kita peduli untuk membantu menjaga kelestarian alam dari kerusakan yang serius. Mari kita jaga air di bumi kita.
Gerakan hemat air perlu digalakkan kembali di semua sendi kehidupan. Gerakan ini dapat dimulai dari hal-hal paling kecil, misalnya dengan memanfaatkan ulang air buangan untuk menyiram tanaman di halaman atau untuk mengguyur toilet, bahkan juga pada kegiatan ekonomi yang paling banyak membutuhkan air, yaitu sektor pertanian. Kampanye more crop per drop (makin banyak tanaman dengan setitik air) perlu dimasyarakatkan kepada petani melalui berbagai teknologi budidaya yang lebih hemat air.
Mari kita bertindak ! karena sekecil apapun tindakan yang kita lakukan, Kita
telah ikut menyelamatkan planet ini untuk Indonesia yang lebih sehat di masa depan.
Tulisan ini disertakan dalam kontes ANUGERAH JURNALISTIK AQUA (AJA) IV