Air 
merupakan salah satu unsur yang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan 
dan dapat di pastikan jika tidak ada pengembangan sumber daya air secara
 baik, maka dapat di pastikan manusia tidak dapat mencapai tingkat yang 
di nikmati sampai saat ini. Oleh karena itu, pengembangan dan pengolahan
 air bersih harus terus di modernisasi untuk dapat menjadi salah satu 
syarat air minum yang layak di konsumsi.
 
 
 Faktor paling penting penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari adalah
 untuk di konsumsi sebagai air minum. Air yang kita konsumsi harus 
bersih dan bebas dari mikro organisme penyebab penyakit, serta bahan-bahan kimia lain yang dapat merugikan manusia dan makhluk hidup 
lainnya. Parameter kualitas air bersih yang di tetapkan dalam PERMENKES 2010 terdiri dari persyaratan fisik, persyaratan kimiawi dan persyaratan biologis.
  Berikut ini adalah Persyaratan Air Layak Dikonsumsi:
 
 1. Persyaratan Fisik 
 Persyaratan fisik yang harus dipenuhi pada air minum yaitu harus 
jernih, tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Sementara suhunya
 sebaiknya sejuk dan tidak panas. Selain itu, air minum tidak 
menimbulkan endapan. Jika air yang kita konsumsi menyimpang dari hal 
ini, maka sangat mungkin air telah tercemar.
 
 2. Persyaratan kimia
 Dari aspek kimiawi, bahan air minum tidak boleh mengandung partikel 
terlarut dalam jumlah tinggi serta logam berat (misalnya Hg, Ni, Pb, 
Zn,dan Ag) ataupun zat beracun seperti senyawa hidrokarbon dan detergen.
 Ion logam berat dapat mendenaturasi protein, disamping itu logam berat 
dapat bereaksi dengan gugus fungsi lainnya dalam biomolekul. Karena 
sebagian akan tertimbun di berbagai organ terutama saluran cerna, hati 
dan ginjal, maka organ-organ inilah yang terutama dirusak.
 
 3. 
Persyaratan Mikrobiologis 
Bakteri patogen yang tercantum dalam Kepmenkes
 yaitu Escherichia Colli, Clostridium Perfringens, Salmonella. Bakteri 
patogen tersebut dapat membentuk toksin (racun) setelah periode laten 
yang singkat yaitu beberapa jam. Keberadaan bakteri Coliform (E.Coli 
tergolong jenis bakteri ini) yang banyak ditemui di kotoran manusia dan 
hewan menunjukkan kualitas sanitasi yang rendah dalam proses pengadaan 
air. Makin tinggi tingkat kontaminasi bakteri coliform, makin tinggi 
pula risiko kehadiran bakteri patogen, seperti bakteri Shigella 
(penyebab muntaber), S. Typhii (penyebab Typhus), Kolera, dan Disentri.
Seiring dengan berkembangnya teknologi kini telah hadir Water Purifier (Pemurni Air) Pureit Unilever. Pemurni
 Air Tanpa Gas Tanpa Listrik Air merupakan kebutuhan esensial bagi umat 
manusia. Di dunia, 1,4 juta anak meninggal karena berbagai penyakit yang
 disebabkan kurang bersihnya air yang digunakan. Di Indonesia, terutama 
di wilayah Jabodetabek dan Bandung, sekitar 48% air tanah terkontaminasi
 bakteri coliform.  
Tanpa penanganan yang tepat, bahkan setelah direbus,
 sumber air tersebut seringkali masih belum aman sepenuhnya dari kuman 
untuk diminum. Mengacu kepada misi utama Unilever , dengan penekanan 
terhadap sustainability, masa depan yang lebih baik dan mengurangi 
dampak lingkungan, maka Pureit menjadi jawaban atas misi tersebut. 
Dengan teknologi canggih, Pureit layak dipilih sebagai salah satu 
alternatif untuk menghasilkan air minum tanpa menggunakan gas dan 
listrik. Selain praktis dan higienis, Pureit juga ekonomis. Proses kerja
 pemurnian air dibagi ke dalam 4 tahap :  
 Tahap 1 : Saringan Serat Mikro – menghilangkan semua kotoran yang terlihat 
 Tahap 2 : Filter Karbon Aktif – menghilangkan pestisida dan parasit berbahaya 
 Tahap 3 : Prosesor Pembunuh Kuman – menghilangkan bakteri dan virus berbahaya dalam air
 Tahap 4 : Penjernih – menghasilkan air yang jernih, tidak berbau, 
dengan rasa yang alami Komponen 2-3-4, dalam satu rangkaian disebut 
Germkill Kit, yang harus diganti setelah memurnikan 1500 liter air. 
Kelebihan pemurni air Pureit Unilever di antaranya :
 1. Sangat praktis hanya memasukkan air ke dalam alat dari bagian atas, Pureit akan memurnikan air untuk siap minum. 
 2. Tidak memerlukan gas, listrik, dan saluran pipa. 
 3. Biaya per liter pemurnian air hanya Rp100, jauh di bawah harga air 
galon dari merek ternama (Rp526/liter), air isi ulang (Rp187/liter), dan
 air rebus (Rp107/liter). 
 4. Air terlindungi dari kuman berbahaya 
penyebab penyakit dengan menggunakan standar terketat EPA (Environmental
 Protection Agency) USA yang menghilangkan log 6 bacteria, log 4 virus, 
dan log 3 parasites. 
 5. Pureit memiliki indikator yang
 dapat menunjukkan lebih awal kapan perlu mengganti Germkill Kit (mekanisme penghentian otomatis). 
 6. Kapasitas hingga 9 liter di top chamber ditambah 9 liter di transparent chamber. 
 7. Garansi satu tahun.
Saya 
sendiri dirumah menggunakan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari. tetapi, air dari sumur tersebut sudah 
terkontaminasi sehingga jika di diamkan menimbulkan endapan dan juga berbau tidak sedap, tentunya air ini tidak bisa
 saya pakai untuk keperluan sehari-hari untuk mencuci, mandi, cuci 
sayuran apalagi buat masak. Saya sudah mencoba memasang filter air di
 rumah tapi hasilnya sama saja, air yang keluar dari filter memang terlihat bersih
 dan awalnya saya yakin bahwa air ini sudah layak konsumsi. Tapi,
 setelah lama-lama airnya berubah menjadi kotor jelek sekali.
 

 
Filter diatas saya pasang langsung dari sumber 
air dirumah, karena airnya
 tidak bisa di pakai, saya pikir-pikir lagi untuk menggunakan air tersebut guna keperluan sehari-hari. Kalau pakai air galonan bisa di bayangkan berapa biaya yang harus saya keluarkan hanya untuk memperoleh 
air bersih dan higienis. Akhirnya saya browsing internet dan menemukan salah satu 
blog yang membahas pemurni 
air 
Pure It dan tutorial penggunaannya dengan cara otomatis. Setelah itu, saya memutuskan membeli Pure It Unilever, dengan harga promo 500 ribu. Menurut penjelasan di 
blog 
tersebut Pure It ini bisa memfilter 1500 liter dalam rentan waktu 6-9 
bulan, dengan penggantian filter 150 ribu untuk 1500 liter berikutnya.
Penasaran dengan Pure It saya pun 
langsung mencoba sendiri tutorialnya, membuat dua gelas teh, gelas sebelah kiri 
menggunakan air dari filter dan gelas sebelah kanan memakai 
air dari Pure It unilever. Hasilnya bisa di lihat sendiri seperti dibawah, air dari water purifier Pure It unilever sangat layak untuk di konsumsi. 
Karena sistem Pure It ini manual, pertama pakai kita harus menuangkan air sedikit demi sedikit sesuai 
 dengan takarannya 9 liter, sedikit repot juga dengan cara seperti itu.
 Dan kalau kepenuhan tangki akan bocor dan airnya meluber kemana-mana. 
Jadi terpaksa saya membongkar keran air agar Pure It ini 
dapat bekerja secara otomatis dengan cara menambahkan 3 komponen yaitu extension, 
pencabangan dan konverter yang bisa di dapatkan ditoko bangunan. Tentunya ditambah lagi dengan membeli selang 
dan keran. 
 
Agar semua bersih jangan lupa untuk merebus terlebih dahulu selang dan keran yang baru kita beli rebus agar steril, sama halnya ketika seorang ibu merebus botol susu bayi agar zat-zat kimia dan kuman hilang. Sekarang jika ingin mengisi pureit tinggal buka 
saja kerannya sedikit agar rate 
air dari selang sama dengan air 
yang terfilter di saringan mikro 
Pure It, karena belum sepenuhnya otomatis jadi 
harus ditunggu dulu untuk memastikan bahwa air ditangki Pure It sudah penuh.
 

 
Kemudian dari keran 
Pure It, saya memasang selang lagi untuk mengisi
 galon kosong karena dispenser perlu air untuk minum dan membuat air panas. 
Dengan
 pure it ini, saya dapat menekan pengeluaran rumah tangga. Dalam setahun
 taruhlah saya menghabiskan 60 galon, maka air yang digunakan sebanyak 
1140 liter (untuk 1 galon 19 liter). Jadi sangat jelas saya di untungkan
 sebesar 520 ribu/tahun untuk 1500 liter. Perhitungan tersebut dengan 
konsumsi pakai untuk memasak, cuci sayuran dan minum mungkin jika hanya 
untuk minum saja bisa lebih dari setahun. Sekarang saya tidak perlu 
khawatir lagi untuk memperoleh air bersih yang higienis, praktis dan ekonomis karena sudah tersedia pemurni air Pure It dirumah.
Sumber referensi : 
www.forumhijau.com 
aespe.blogspot.com