(Sumber : www.mimpiproperti.com)
Seperti
 biasa sore hari aku pulang kerja, karena capek banget aku sandarkan 
badan di kursi sambil meneguk segelas air minum. Ibuku yang tahu kedatanganku 
menghampiri dan berkata, "Nak, kapan kita punya rumah sendiri?"
 
 Seringkali kalimat itu ditanyakan ibuku rasanya selalu mengganjal dipikiranku, setelah hampir 5 tahun 
merantau di Jakarta dengan mengajak ibu juga adikku. Sampai saat ini aku
 belum juga mewujudkan mimpi ibuku untuk memiliki rumah
 sendiri. Yup, semenjak rumah ibuku di kampung di jual, kami mengontrak 
rumah di daerah Penjaringan, Jakarta Utara. Tempat kerjaku juga nggak 
jauh di sekitaran Grogol. Adikku yang masih SMA tidur berdua berdesakkan
 dengan Ibu karena rumah yang kami kontrak hanya memiliki 2 kamar tidur dan itupun sempit,
 kalau malam aku suka merenung ingin sekali memiliki rumah supaya adikku 
punya kamar sendiri agar dia lebih konsentrasi belajar dan ibuku bisa 
tidur dengan nyaman. 
 
 Selama ini aku menyisihkan sebagian 
gajiku untuk mengejar mimpi memiliki rumah sendiri, aku juga punya usaha kecil-kecilan menjual 
pulsa. Keuntungan dari usaha itu sebagian digunakan untuk biaya makan 
dan juga bayar kontrakan. Impian untuk memiliki rumah sendiri selalu aku
 catat di kertas mimpi yang aku tempel di dinding kamar.
 
 
Sobat blogger, kalau kita bertanya kepada setiap orang yang belum memiliki 
rumah, maka mereka akan mengatakan lebih baik memiliki rumah sendiri 
daripada mengontrak. Alasannya akan bermacam-macam. Disini 
aku nggak ingin bicara tentang untung ruginya memiliki rumah sendiri 
dengan sekedar hanya mengontrak. Karena pasti ada sesuatu yang 
melatarbelakangi timbulnya keinginan untuk memiliki rumah sendiri.
 
 Oke deh, keinginan sih keinginan. Tapi aku merasa nggak semua orang 
memiliki cukup uang kan, untuk mewujudkan mimpi dan keinginan tersebut? 
Karena kondisi keuangan masing-masing orang itu berbeda. Mungkin nggak 
masalah buat kamu yang sudah memiliki dana untuk membeli rumah. Nah, 
terus gimana bagi yang belum punya dana yang cukup saat ini?
 
 Bukan hanya itu saja, kita juga harus selalu berfikir kreatif. Dalam berfikir
 kreatif kita bisa melakukan penciptaan jalan keluar dari suatu masalah 
yang nggak sebatas mengikuti yang sudah standar atau yang sudah terjadi.
 memikirkan hal-hal baru, dengan memanfaatkan perspektif, sudut pandang,
 dan paradigma berfikir yang lebih variatif. Misalnya mencari pekerjaan sampingan, nanti hasilnya bisa di tabung untuk membeli rumah.
Jangan lupa untuk menyiapkan Plan B, kita harus punya alternatif lain, jadi kalau rencana membeli rumah gagal, kita dapat memanfaatkan dana yang sudah terkumpul untuk membuat usaha dulu. Seperti dalam labirin, memang akan ada jalan yang buntu, tetapi tidak 
semua jalan buntu. Percayalah bahwa jumlah jalan yang tidak buntu pada 
dasarnya lebih banyak dari jalan yang buntu.
Kapan Sih Waktu Yang Tepat Untuk Beli Rumah?
 
 Aku tanya nih sama kalian yang belum punya rumah sendiri, kapan sih 
waktu yang tepat buat beli rumah? Pasti jawabannya belum tahu atau belum
 pasti. Mungkin saja berbagai peristiwa yang terjadi dalam hidup kamu 
adalah tanda kalau kamu sudah saatnya punya rumah sendiri.
 
 Yang perlu di perhatikan, kalau mau membeli rumah, baik rumah baru atau rumah bekas,
 harus mengambil keputusan dan pemikiran yang matang. Iya dong, karena 
kalau kita punya rumah, kita harus punya komitmen jangka panjang. 
Bayangin coba kalau nanti baru 5 tahun di tempati sudah rusak, genteng 
rembes, plafon jebol, berarti kita harus punya uang buat memperbaikinya 
kan? Itulah maksud komitmen jangka panjang, artinya selama rumah itu 
milik kita berarti kita harus mau merawatnya.
 
 Terus bagaimana 
kalau kamu yang punya rumah dengan kredit? Kebayang banget ya harus 
mencicil  mulai dengan jangka waktu yang panjang banget, bisa setahun, 
tiga, lima, atau bahkan 15 tahun. Belum lagi harus bayar biaya lain-lain di 
tengah jalan, biaya merawat rumah, renovasi, perluasan dan lain-lain. 
Rumah akan menyesuaikan diri sesuai gaya hidup kita sekeluarga.
 
 Untuk mengejar mimpi itu, kita harus selalu memotivasi diri sendiri. 
Motivasi adalah keinginan dan kebutuhan yang ada dalam diri untuk 
melakukan sesuatu dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut. Agar 
motivasi kita bertahan, kita harus mengelola semangat. Jangan 
pernah merasa bahwa beban lebih besar dari kesanggupan kita. 
Buat Sebagian Orang, Punya Rumah Sendiri Itu Impian
 
 Pribahasa mengatakan "Rumahku Istanaku". Rumah itu tempat bernaung 
dari terik matahari dan hujan, kebutuhan akan rumah merupakan kebutuhan 
utama yang harus di penuhi. Ibarat burung, dia jadikan pohon sebagai 
rumahnya, makan dan minum lebih enak di rumah, mandi, mencuci, tidur, istirahat 
pasti butuh rumah untuk berteduh. 

 
 Buat sebagian orang, memiliki rumah
 adalah impian yang sudah ada dalam pikiran sebelumnya. Terkadang impian
 memiliki rumah sendiri itu datang dari pengalaman hidup masing-masing. 
Bisa saja seseorang yang dari kecil nggak punya halaman buat main, ingin
 punya rumah yang memiliki halaman yang luas. Buat yang baru berkeluarga
 mungkin saja ingin punya rumah sendiri walaupun kecil daripada tinggal 
di rumah mertua. Sedangkan aku ingin memiliki rumah sendiri agar ibu 
juga adikku punya kamar masing-masing, dapur yang luas, halaman yang 
lebar, banyak pokoknya. 
Jadi, nggak ada istilah yang tepat saat berbicara tentang rumah impian 
itu, karena rumah dengan model seperti ini cocok buat orang seperti ini,
 tapi belum tentu cocok buat orang seperti itu. 
Kadang-kadang memang kebutuhan memiliki rumah impian terganjal oleh faktor ekonomi, 
karena mungkin secara finansial belum mampu memiliki rumah. Nggak peduli
 saat kebutuhan memiliki rumah sangat mendesak, belum lagi ditambah 
keinginan ingin punya rumah idaman dengan type kayak gini, kayak gitu.
 
Yang jelas, kalau kamu punya keinginan memiliki rumah sendiri harus 
disesuaikan dengan kondisi ekonomi dan finansial saat itu. Pertimbangkan
 juga, karena harga rumah suka naik turun, kredit bank dan yang 
penting kondisi keuangan. Berapa jumlah tabungan kamu, berapa 
pengeluaran kamu dan sebagainya, perlu kamu perhitungkan.
 
Jadi 
apa saja langkah-langkah persiapkan sebelum memutuskan, agar mimpi 
memiliki rumah sendiri akan membawa kamu pada “happy ending achievement”
 . Prinsip properti mangajarkan pada kita beberapa hal, antara lain: 
1. Putuskan Rumah Seperti Apa Yang Ingin Kamu Miliki Terus Cari 
Biar lebih gampang catet di kertas dan tulis apa saja yang kamu 
butuhkan yang kira-kira bisa dipenuhi dirumah itu, misalnya mau punya 
kamar berapa? Kamar mandi berapa? Halamannya sebesar apa? Terus rumah 
itu perlu garasi nggak? Kondisi atapnya kayak gimana yang kamu inginkan. 
Jangan lupa, tulis juga fasilitas umum apa saja yang kamu inginkan 
disekitar rumah. Apakah ingin rumah berada di pinggir jalan raya? Apakah
 dekat dengan tempat kerja? Apakah dekat dengan sekolahan? Catat saja 
semuanya jangan malas buat nulis.
 
 Kalau semua sudah di catat, 
sekarang tinggal mencari rumah yang memenuhi atau setidaknya mendekati 
kriteria yang kamu inginkan. Kamu bisa datang ke pameran rumah, karena 
nanti disana kamu bakal dapat banyak informasi rumah dan biasanya ada 
potongan harga. 
Terus kalau nggak sempat ke pameran rumah karena 
jauh atau alasan lain, bagaimana? Gampang banget kok, kamu bisa buka situs jual beli properti online terpercaya Mimpi Properti untuk memudahkan kamu melakukan pencarian properti yang kamu inginkan. Di situs tersebut lengkap banget ada foto-foto
 rumahnya, lokasi dan juga harganya, berbagai macam type rumah lengkap 
di pajang di situs tersebut, mulai dari rumah baru, bekas, bahkan rumah yang sedang dalam tahap pembangunan. 
Selain
 itu, Mimpi Properti memiliki konsep "Simple is Better" yaitu memberi 
kemudahan kepada kita untuk mencari dan menjual properti, juga hadir 
sebagai konsultan pribadi yang dapat membantu kamu jika ingin menjual 
rumah, apartemen, ruko, tanah, gudang dan kantor dengan efektif melalui 
media online maupun offline. 
Sebaiknya
 jangan langsung percaya jika ada yang menawarkan rumah dengan gambaran
 seperti di brosur yang ditawarkan oleh kebanyakan sales, cek dulu benar apa nggak kondisi rumah yang tertera 
tersebut. Karena banyak banget kenyataan yang beda di lapangan. Datangi 
sendiri lokasi rumah yang ingin kamu beli, bila perlu foto tiap 
sudutnya, terus kamu pelajari deh foto-foto rumah itu. 
Saran aku sih, lihat beberapa type rumah sekaligus. Karena
 makin banyak lihat makin baik. Kalau lihat di situs Mimpi Properti, 
coba hubungi custumer service Mimpi Properti terus tanyakan beberapa 
rumah yang sudah kamu catat tadi, untuk mendapatkan informasi lebih detail. 
 
 2. Lihat Harga Rumah Yang Akan Kita Beli
Kamu anggap saja sudah tahu rumah mana yang kamu inginkan. Setelah itu,
 tanyakan harganya. Nggak usah kaget kalau harganya mahal, mungkin ini 
bisa dibilang pembelian paling mahal seumur hidup kamu. 
Eh iya lupa,
 kadang ada biaya tambahan lho yang harus kamu bayar. Seperti biaya 
booking fee (Pemesanan), Akte Jual Beli, Biaya Balik Nama Sertifikat, 
Jasa Notaris dan lain-lain. Jadi nggak cuma harga rumah saja yang harus 
kamu bayar, ini harus di antisipasi, perhitungkan lebih dulu. 
3. Hitung Jumlah Dana Yang Kamu Miliki 
Setelah tadi Lihat rumahnya sudah, harganya sudah tahu. Sekarang coba 
sambil ngemil hitung jumlah dana yang kamu punya sekarang. Dana bisa 
dari tabungan, hasil jual sawah di kampung, hasil jual kerbau, pinjaman 
atau dari usaha kamu mungkin. Hitung semuanya.
 
 4. Putuskan Mau Beli Rumah Dengan Tunai Apa Kredit 
Kalau semua dana tadi sudah kamu hitung, sekarang kira-kira dana itu 
cukup apa nggak? Kalau cukup.. Ya.. Alhamdulillah, jangan babibu lagi langsung beli deh rumah impianmu, urusan selesai. Sekarang masalahnya kalau dana 
nggak cukup gimana? Mau nggak mau kita harus kredit. 
Biasanya di 
Bank-Bank ada tuh KPR yang sudah di subsidi pemerintah. Aku nggak mau 
bahas soal kredit rumah di Bank, bukan apa-apa, tanggungan aku banyak 
banget, kreditan motorku saja belum lunas. Kalaupun ada dana, lebih baik
 aku beli cash. Tapi kalau kamu memutuskan meminjam ke Bank tinggal cari
 saja Bank yang menyediakan KPR.
 
 5. TAWAR.. TAWAR.. TAWAR
Kalau kamu beli rumah dari Developer (Pengembang), biasanya rumah itu berada di 
komplek. Rumah baru yang di komplek itu biasanya harga pas, jadi lebih baik beli yang sudah pernah di tempati jadi bisa tawar-menawar sampai deal, 
rumah bekas juga biasanya nggak terlalu banyak biaya ini itu. Tanyakan juga sudah berapa lama rumah itu ditawarkan, kalau sudah lama ditawarkan, kemungkinan kamu bisa dapat harga yang lebih murah.
Nah, bagaimana sudah jelas belum? Jangan tanya aku sudah punya rumah atau 
belum ya, karena aku pasti jawab belum hihihi.. Tapi nggak ada salahnya 
kan kita mengejar mimpi memiliki rumah sendiri, semua impian itu aku 
sudah punya catatannya, berjejer di dinding kamar. Kalau di rumah iseng 
buka website Mimpi Properti, ada banyak banget foto-foto rumah dengan 
berbagai type. Sebagai bahan referensi saja, kalau dana sudah cukup, aku
 ingin punya type rumah seperti yang di foto itu.  
Kalau ada 
yang bilang jangan kebanyakan mimpi bro! Gpp sih.. Justru dengan cibiran itu yang 
membuat aku tambah semangat bekerja keras dan rajin menabung untuk 
mengejar mimpi memiliki rumah sendiri, foto-foto dari website Mimpi Properti
 aku tempel di kamar terus dikasih tulisan "Tahun 2020 
aku ingin memiliki rumah seperti ini".  
Aku selalu yakin sama diri 
sendiri bahwa aku juga mampu, nggak lupa berdoa juga sebagai pondasi 
biar rezeki yang aku dapat halal dan mimpiku menjadi kenyatan, bisa mewujudkan mimpi ibuku juga 
impianku, suatu saat jika mimpi itu menjadinya kenyataan, ketika berdiri di 
depan rumah yang baru aku beli, aku akan katakan "Hei.. Mimpiku inilah aku 
pemilikmu". 
Bagaimana dengan kamu? Punya mimpi yang belum 
terwujud? Atau impian kita sama? Aku doain biar cepat terwujud. Doain 
aku juga ya!