Museum Nasional adalah museum terbesar di asia tenggara, museum ini merupakan peninggalan pada jaman kolonial Belanda. Saat ini
Museum Nasional lebih dikenal sebagai Museum Gajah semenjak patung gajah yang dihadirkan oleh Raja Chulalongkorn dari Thailand pada tahun 1871 berdiri di depan museum. Tetapi pada 28 Mei 1979, namanya resmi menjadi Museum Nasional Republik Indonesia. Bangunan Museum Nasional memiliki arsitektur gaya Klasisisme sebagai wujud dari pengaruh dari Eropa, terutama semangat Abad Pencerahan, yang muncul pada sekitar abad 18.
Gedung ini dibangun pada tahun 1862 oleh pemerintah sebagai tanggapan atas perhimpunan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen yang bertujuan menelaah riset-riset ilmiah di Hindia Belanda. Gedung baru ditambahkan pada tahun 1996 di sebelah utara gedung lama. Gedung ini disebut dengan Unit B atau Gedung Arca. Museum Nasional banyak mengoleksi benda-benda kuno dari seluruh Nusantara. Antara lain yang termasuk koleksi adalah arca-arca kuno, prasasti, benda benda kuno lainnya dan barang barang kerajinan. Koleksi-koleksi tersebut dikategorikan ke dalam etnografi, perunggu, prasejarah, keramik, tekstil, numismatik, relik sejarah, dan benda berharga lainnya.
Berikut ini adalah koleksi dari Museum Nasional :
Arca Ganesha
Arca Bhairawa salah satu arca kerajaan Hindu - Budha
Prasati dari Singosari
Menurut catatan di website Museum Nasional Republik Indonesia pada tahun 2001 menunjukkan bahwa koleksi telah mencapai 109.342 buah. Jumlah koleksi itulah yang membuat museum ini dikenal sebagai yang terlengkap di Indonesia. Pada tahun 2006 jumlah koleksi museum sudah melebihi 140.000 buah, meskipun hanya sepertiganya yang dapat diperlihatkan kepada publik. Sumber koleksi banyak berasal dari penggalian arkeologis, hibah dari para kolektor pada masa Hindia Belanda dan juga pembelian. Koleksi keramik dan koleksi etnografi Indonesia di museum ini cukup lengkap. Koleksi yang paling menarik adalah patung Bhairawa. Patung yang tertinggi di Museum Nasional ini (414 cm) merupakan manifestasi dari Dewa Lokeswara atau Awalokiteswara yang merupakan perwujudan Boddhisatwa (pancaran Buddha) di Bumi. Patung ini berupa laki-laki berdiri di atas mayat dan deretan tengkorak serta memegang cangkir yang terbuat dari tengkorak di tangan kiri dan keris pendek dengan gaya Arab ditangan kanannya. Diperkirakan, patung yang ditemukan di Padang Roco, Sumatera Barat ini berasal dari abad ke 13 - 14. Koleksi arca Buddha tertua di museum ini berupa arca Buddha Dipangkara yang terbuat dari perunggu disimpan dalam Ruang Perunggu dalam kotak kaca tersendiri. Sementara itu, arca Hindu tertua di Nusantara , yaitu Wisnu Cibuaya (sekitar abad ke-4 M) terletak di Ruang Arca Batu. Koleksi ini dipajang tanpa teks label dan terhalang oleh arca Ganesha dari Candi Banon.
Museum Gajah banyak di kunjungi wisatawan baik dalam maupun luar negeri, terutama pada hari libur. Biasanya banyak rombongan pelajar beserta pembimbingnya yang saya rasa itu semacam study tour, sayapun tak mau ketinggalan mengabadikannya dengan foto-foto untuk koleksi pribadi. Koleksi museum yang banyak di minati para pengunjung adalah gedung Arca yang terletak di lantai 4 karena banyak koleksi emas juga keramik asing. Selain itu, bangunan
Museum Nasional ini sangat unik dan kita juga bisa menyaksikan pentas seni, pameran dan teater dengan tokoh sejarah Indonesia yang menarik jadi tidak bosan untuk di kunjungi.
Menyaksikan dan mengagumi peninggalan prasejarah merupakan hal menarik yang ditawarkan museum ini. Disini kita juga dapat meniti kehidupan nenek moyang sebelum mengenal tulisan di jaman prasejarah, mengenal peradaban bangsa lain sampai menjadi kerajaan-kerajaan terkuat di Asia Tenggara. Berkunjung dan belajar mengenai kekayaan sejarah Indonesia dan dunia merupakan pengalaman yang berharga dan menarik. Mungkin setelah keluar dari museum ini, kita akan menyadari bahwa kehidupan kita saat ini merupakan bagian dari rentetan sejarah benda-benda yang kita saksikan di dalam museum.
Menurut unformasi yang saya kutip dari website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kini Museum Nasional Indonesia makin memantapkan diri menjadi "Rumah Budaya" dimana masyarakat mendapat ruang dalam mengembangkan kebudayaan melalui kunjungan dan berbagai aktivitas di Museum. Sejalan untuk mendukung hal tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dalam hal ini Museum Nasional Indonesia menyelenggarakan Festival Hari Museum Internasional dan 236 Tahun Museum Nasional Indonesia, yang mengusung tema "Museum Nasional Dulu, Kini, dan Akan Datang". Festival ini akan di selenggarakan selama sepekan 17 - 24 Mei 2014.
Tidak ketinggalan seminar yang sangat menarik mengenai Kekunaan Singhasari dan pertunjukan video mapping yang dapat dinikmati masyarakat pada 23-24 Mei 2014. Untuk acara puncak, Gebyar Festival, akan dilaksanakan pada 24 Mei 2014 menampilkan pagelaran seni tradisional dan modern.
Berikui ini adalah video Musium nasional :
Sumber refertensi :
#http://www.indonesia.travel/id/destination/412/museum-nasional-museum-gajah
#http://www.museumnasional.or.id/